akankah kembali kucoba???
kembali bersama takdir ku berserah
adakah kembali hidup menjadi indah
dan warna kelam hidup ini berubah
hingga diri ini keliang terpapah
karna masih sendiri ku berkeluh kesah
Kuterkunci dalam ruang rindu
Terpenjara sepi, diselimuti sunyi
Ucap kata yang kini membisu
dan mata yang tak lagi saling menatapi
Bukan jarak yang menjauhkan
Namun kemunafikan yang menghalang
Bagai tembok besar berdiri yang menghalangi diantara dua sisi yang sama
sama-sama tak ada ungkapan dan kejujuran
Terlintas dalam benak sebuah tanda tanya
Apakah malu ataukah takut tuk memulai?
Kini suara itu hanyalah sekedar angin
Angin yang telah berhembus entah kemana
Hilang dan tak lagi terdengar seakan ditelan keraguan
Kurindu… Kunanti terangmu datang
Menghampiri dan mengisi sisi gelap yang terhanyut dalam kehilangan
Hanya khayalan dan bayangan dalam pikiran
Berharap penantian berujung tepi pertemuan
Bisikan hati yang tak sampai
Hanya kepekaan yang diharapkan
Seandainya instingmu kembali berjalan
Ingat canda tawa di malam itu
Kuingin nyanyianmu kembali mengalir merdu di kedua telingaku
Petikan senar yang berirama mengiringi kata-kata indahmu
Hampir setiap malam kutunggu panggilanmu yang dulu selalu memanggil namaku
Namaku selalu kau sebut, ku selalu sebut namamu
Mungkinkah moment itukan kembali
kembali di bawah langit malam yang ku nanti ditemani sinar bulan dan bintang tanpa awan hitam yang menghalangi
Hanya Tuhan yang dapat mengetahui
dan kutunggu suaramu disini
di ruang hampa sepi sendiri
Maafkan
diri ini yang dulu tak menyadari isi hatikembali di bawah langit malam yang ku nanti ditemani sinar bulan dan bintang tanpa awan hitam yang menghalangi
Hanya Tuhan yang dapat mengetahui
dan kutunggu suaramu disini
di ruang hampa sepi sendiri
Kini kutahu, kini kusadari
Hanya penyesalan merasuki diri
Jika terus begini
Kemanakukan berbagi
Berbagi rasa, berbagi cerita,
berbagi canda tawa
By
:
Nadia
Filtasari
S1
Keperawatan 1B